Kamis, 10 Juli 2014

MENJADI TEMAN DAN TELADAN YANG BAIK

Seri Parenting

Menjadi Teman dan Teladan Bagi Anak

Oleh : Nurussalam


Pembaca bulletin Ar Rahmah yang di Rahmati Allah, coba kita simak dialog yang ditulis oleh Dr. Abdurrahim Al Basyir, M.Pd (Direktur Pendidikan EMIISc Jakarta) berikut; 
Seorang siswa di sebuah SMA sambil berkelakar kepada temannya berkata, “Saya sangat senang sekolah di sini, karena cewek-ceweknya cantik, apalagi yang satu kelas denganku. Uhuii….“

Pembaca yang budiman! Apa yang terbayang oleh kita ketika mendengar ucapan itu? Apakah kita merasa “nyaman” atau “risih” mendengarnya? Sungguh ini adalah ucapan yang memberi isyarat nyata bahwa dengan sering terjadinya pertemuan antara siswi dan siswa dalam sebuah kelas atau sekolah, hal itu akan menimbulkan perasaan “mengkhayalkan” satu sama lain.

Lain lagi dengan anak kelas 3 SD yang saya dengar sendiri dialog di antara mereka. Salah seorang di antaranya bertanya kepada temannya dengan lugu, “Kamu sudah punya pacar berapa?” Temannya menjawab, “Aku punya pacar 3.” Sang anak yang bertanya langsung menyambut dengan jawaban yang membuat saya terheran-heran. Dia berkata, “Aku punya pacar 4, tapi sudah putus 3, sekarang tinggal 1, yaitu si “fulanah” (nama temannya disebut).“

Apa pula pendapat kita dengan dialog kedua anak tersebut? Mungkin akan banyak ragam komentar seperti, “Ah itu wajar, namanya juga anak-anak. Paling-paling dia hanya mengikuti ucapan orang yang didengarnya atau hasil dari tontonan yang ada di sinetron atau yang semisalnya.”

“Masya Alloh..! Anak-anak sekarang edan!“

“Astaghfirulloh! Anak-anak sekarang masih ingusan sudah pintar pacaran!“

Apapun komentar kita tentang fenomena ini tidak akan pernah mengubah kenyataan yang terus akan terjadi.
Pandangan orang tua
Pembaca yang budiman, sebagian orangtua beranggapan sekolah yang paling bertanggungjawab dalam mendidik anak-anak mereka. Tugas orangtua hanya membayar biaya sekolah dan memenuhi kebutuhan hidup untuk anak saja. Bahkan ada yang menjadikan sekolah seperti tempat penitipan anak karena orangtuanya sibuk bekerja semua.
Ada juga yang menganggap anak remaja mereka sudah besar jadi tidak perlu bimbingan lagi. Akhirnya anak remaja itu lebih banyak belajar dari teman dan lingkungan pergaulannya. Dari sinilah seorang remaja mengenal berbagai bentuk kenakalan yang bisa berujung kepada tindakan kriminal.
Orang tua sebagai Teman dan Teladan
Ada beberapa tips yang bisa coba kita lakukan sebagai orang tua untuk mengurangi dampak negative lingkungan terhadap perilaku dan pergaulan anak-anak kita, pertama, cobalah untuk menjadi teman bagi mereka. Mulai dari teman FB, teman twitter, teman untuk mendengarkan cerita-cerita tentang teman-temannya. Hal ini untuk menghindari anak-anak curhat ke tempat yang salah.
Yang perlu orang tua perhatikan saat anak-anak kita curhat, adalah mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan jangan ‘meledek’ atau mencemo’oh mereka, berikan tanggapan seperlunya, tidak perlu berlebihan, tetap bersikap wajar apabila dalam cerita tersebut kadang akan membuat kita kaget, karena kemungkinan cerita mereka merupakan perbuatan yang salah menurut agama. Tetaplah bersikap tenang, untuk kemudian meluruskan dengan bahasa yang santun dan berwibawa. Karena kita memposisikan sebagai teman curhat sekaligus orang tua yang harus meluruskan bila ada yang kurang tepat.
Kedua, berusahalah menjadi teladan bagi anak-anak kita. Di setiap kondisi anak-anak selalu memperhatikan setiap perkataan, tindakan dan sikap kita. Untuk itu kita betul-betul berusaha menjadi yang terbaik dimata anak-anak kita, jaga sikap, perkataan dan perbuatan kita, karena anak-anak akan mudah meniru sikap yang kita perlihatkan dihadapan mereka.
Ketika kita menjadi teman di facebook misalnya, berilah komentar yang santun, tapi juga mengarahkan setiap komentar dari teman FB yang lain yang akan merusak cara berpikir kita.
Demikianlah salah satu upaya kita untuk melaksanakan perintah Allah berikut : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At Tahrim 66:6).

MEMBIASAKAN ANAK BERSILATURRAHMI

Seri Parenting 


MEMBIASAKAN ANAK-ANAK KITA SENANG BERSILATURRAHIM 


Saat ini kita sedang memasuki Bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan pendidikan dan pelatihan untuk kita sebagai Muslim Muslimah dan menjadi bulan yang sangat penting juga bagi kita sebagai orang tua untuk mendidik dan melatih anak-anak kita berpuasa, shalat, tadarus, bersabar, peduli pada orang yang kurang mampu, dan lain sebagainya. Biasakan anak-anak berpuasa dan jelaskan hikmahnya Untuk itu jangan lewatkan bulan Ramadhan ini lewat begitu saja tanpa manfaat baik bagi diri kita sendiri maupun bagi pendidikan putra-putri kita. Apabila anak-anak kita dilatih berpuasa, sampaikan kepada anak-anak kita bahwa kita sedang menahan rasa lapar dan haus, sebagaimana orang-orang yang kurang mampu menahan rasa lapar dan haus dalam kehidupan sehari-hari mereka karena tidak mampu membeli makanan yang cukup. Biasakan anak-anak membaca Al-Qur’an dan shalat Tarawih Demikian pula ajaklah anak-anak kita untuk ikut shalat tarawih dengan istiqamah selama satu bulan Ramadhan, ajaklah bertadarus Al Qur’an kalau belum bisa baca Al Qur’an membaca buku Iqra’ atau Tilawaty atau Qira’aty atau buku belajar Al Qur’an yang lain setiap hari, dan jelaskan kepada anak-anak kita bahwa ini adalah bulan yang melatih kita agar pada bulan-bulan yang lain kita juga berusaha melakukan ibadah yang sama seperti pada bulan Ramadhan ini, kalau shalat Tarawih bisa diganti dengan shalat tahajjud. Biasakan anak-anak bersilaturrahim Pembaca bulletin Ar-Rahmah yang dirahmati Allah, setelah Ramadhan berakhir biasanya dilanjutkan dengan lebaran yang di Indonesia ada satu kebiasaan untuk bersilaturrahim kepada Orang tua, tetangga, saudara, Nenek, paman, guru, kiyai, sahabat, dll. Kebiasaan ini sangat bagus dan sesuai dengan ajaran Islam, untuk itulah kita perlu membiasakan putra putrid kita agar senang bersilaturrahim, ajaklah putra-putri kita bersilaturrahim kepada nenek atau kakeknya sebagai contoh bagaimana kita terus berbakti kepada kedua orang tua kita, agar kelak mereka juga belajar berbakti kepada kita sebagai orang tua bagi anak-anak kita. Demikian pula kita perlu mengajak anak-anak kita bersilaturrahim kepada tetangga, sanak family, guru dan orang-orang yang shalih, kebiasaan ini akan menjadi kebiasaan juga bagi anak-anak kita kelak apabila mereka kita biasakan bersilaturrahim, apalagi di jaman modern ini, silaturrahim menjadi kegiatan yang sulit dilakukan karena seakan-akan sudah tergantikan dengan alat komunikasi yang serba canggih, padahal itu belum cukup mewakili perintah Allah. Untuk itu mari kita berusaha melaksanakan perintah Allah sebagaimana di dalam Al Qur’an dan hadits Nabi berikut ini : “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu” (QS. An Nisaa : 1) Allah ta’ala juga memerintahkan berbuat baik pada kaum kerabat sebagaimana firman-Nya; Artinya: “Dan Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Serta berbuat baiklah kepada kedua orangtua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman, musafir dan hamba sahaya yang kalian miliki. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri”. QS. An-Nisa’: 36. Juga sabda Rasulullah Shallallahu'alahi Wasallam

 , مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ 

Artinya: “Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim.” (HR.Bukhari) Pembaca bulletin Ar-Rahmah yang dirahmati Allah, perlu kita sampaikan kepada putra-putri kita pula bahwa Allah sangat benci kepada orang-orang yang memutus silaturrahim, sebagaimana hadits Nabi SAW. “Sesungguhnya Rahmat itu tidak diturunkan kepada kaum yang di dalamnya ada seorang pemutus keluarga” (HR. Bukhari). “Tidak ada dosa yang Allah swt lebih percepat siksaan kepada pelakunya di dunia, serta yang tersimpan untuknya di akhirat selain perbuatan zalim dan memutuskan tali silaturahmi” (HR Tirmidzi). Pernah suatu ketika Rasulullah menggambarkan bagaimana sengsaranya orang yang memutus silaturrahim sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah sebagai berikut; Pernah ada seseorang yang mengadu kepada Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam, “Wahai Rasul, saya memiliki kerabat yang berusaha untuk kusambung namun mereka memutus (hubungan dengan)ku, aku berusaha berbuat baik padanya namun mereka menyakitiku, aku mengasihi mereka namun mereka berbuat jahat padaku!”. “Andaikan kenyataannya sebagaimana yang kau katakan, maka sejatinya engkau bagaikan sedang memberinya makan abu panas . Dan selama sikapmu seperti itu; niscaya engkau akan senantiasa mendapatkan pertolongan Allah dalam menghadapi mereka”. (HR. Muslim).

Kamis, 15 November 2012

RAGAM KEGIATAN SDIT DAARUL MUTTAQIEN DI UJUNG TAHUN 2012

Rona-rona cerah penuh ceria terpancar dari wajah anak-anak nan polos dan lugu yang berkostumkan ALA PAHLAWAN dan PEJUANG KEMERDEKAAN. Ada yang memakai kostum doreng layaknya tentara, ada yang memakai kostum para medis, kostum Pak Tani dan Bu Tani juga ada, bahkan yang berkostum ala none dan Mr. Belanda bisa juga ditemui di moment itu. Wah..Lucu sekali ! siapa sih mereka… ??? Ooo … mereka itu ternyata siswa-siswi SDIT Daarul Muttaqien yang sedang penuh khidmat memberikan persembahan untuk pahlawan di tanggal 10 November 2012. Acaranya beragam lho…… Pertama, pagi hari mulai jam 07.30 WIB s/d 08.00 WIB dibuka dengan kegiatan pawai keliling kawasan Jl. Manukan Tama. Kegiatan ini ditujukan untuk sejenak napak tilas perjuangan para pahlawan kemerdekaan yang telah menempuh langkah beribu kilometer untuk merebut kemerdekaan. Kedua, selepas beristirahat, tepatnya dimulai Pkl. 08.30 WIB – 09. 30 WIB, teman-teman kecil kita menggelar aksi persembahan dengan berbagai atraksi di kelasnya masing-masing. Teman - teman Kls. I A (Umar Bin Khottob) di bawah bimbingan Usth. Anita dan Ust. Wiwid, menggelar atraksi Parade Puisi Perjuangan, isi puisinya bikin merinding lho.. karena haru. Teman – teman Kls. II B (Usman Bin Affan) di bawah bimbingan Ust. Yunita dan Usth. Nisa’, menggelar atraksi peragaan busana pahlawan dan menyanyi lagu pahlawan, lucu sekali mereka kecil-kecil cabe rawit. Nah… yang paling heboh, teman-teman kelas 2 (Abu Bakar) di bawah binaan Usth. Sumti, Ust. Adit dan Usth. Ayu, menggelar fragmen Gelora 10 Nopember. Ada yang berperan sebagai Bung Tomo, ada yang berperan sebagai prajurit perang, bahkan none dan Mr. penjajah juga diperankan, Pokoknya komplit… sekali. Ketiga, nah… setelah mereka lelah habis bermain peran, saatnya pada pukul 09.30 – 10.30, beristirahat lagi sambil Nonton Bareng layar lebar (proyektornya lebaarrr banget) Film Perjuangan Gelora 10 Nopember. Uhhhh… khusyuk sekali mereka nontonnya bahkan ada yang sampai meneteskan air mata karena saking harunya. Keempat, setelah sekian rangkaian pagelaran terlampaui, untuk acara pamungkasnya adalah ditutup dengan kehadiran Guest Teacher “Pak Tentara” dari TNI-AD, yaitu Bapak Warsito yang memberikan testimony dan kilas balik tentang perjuangan dan pengabdiannya dalam mengawal kemerdekaan di Republik Indonesia serta memberikan materi dan motivasi tentang Nasionalisme dan patriotism kepada anak-anak. Hal ini ditujukan agar sedini mungkin para siswa SDIT Daarul Muttaqien agar JASMERAH (Jangan Sekali-kali Melaupakan Sejarah) sebagaimana yang dipesankan Bung Karno Bapak Kemerdekaan juga agar sedini tumbuh dalam jiwa mereka semangat untuk mencintai dan melindungi bangsa dan tanah air mereka, Indonesia Tercinta. Salam Perjuangan…. ALLAHU AKBAR !!! MERDEKA !! (Lk)

Senin, 30 Januari 2012

Penerimaan Murid Baru SDIT Daarul Muttaqien T.P. 2013/2014

Pendaftaran Siswa Baru
SDIT DAARUL MUTTAQIEN
Dengan Sistem INDENT

Pendaftaran INDENT dibuka mulai :
1 November  2012  s/d 30 Desember 2012
(Peserta mulai dari TK-A & TK-B)
Biaya lebih Ringan !
PERSYARATAN INDENT
•    Mengisi formulir Pendaftaran indent
•    Membayar Amal Jariyah Pembangunan/Uang Gedung (boleh diangsur s/d akhir masa indent)
•    Peserta  mulai dari TK A (untuk calon siswa tahun pelajaran 2014/2015)
     dan TK B (untuk calon siswa tahun pelajaran 2013/1014)
•    Usia TK B minimal untuk tahun pelajaran 2013/2014 :  Kelahiran Terakhir tanggal  1  November  2007


Pendaftaran Reguler Gel. I :
Januari  s/d 28 Februari 2013
(Observasi  Maret 2013)

Pendaftaran Reguler Gel. II :
Maret   s/d April 2013
(Observasi Akhir Mei 2013)

Informasi selengkapnya silahkan menghubungi :
Kantor Pendaftaran (ust. Subhi)  : (031) 7401213
Usth. Lilik                    : (031) 81968800, 71234850

Pendidikan Tauhid

Pengenalan ilmu Tauhid (ilmu tentang ke-Tuhanan Allah) menduduki posisi nomor wahid dalam dunia pendidikan anak-anak muslim karena pengetahuan tentang Tauhid merupakan pondasi awal dalam rangka membangun serangkaian bangunan pendidikan dalam diri anak. Dan seyogyanya hal tersebut difahami dan diterapkan oleh para orang tua dan kalangan pendidik, terutama di lembaga pendidikan Islam. Karena sebelum mengenali yang lain, anak-anak sepatutnya diajak dan dibimbing untuk terlebih dahulu kenal Allah sebagai sang Khaliq yang telah menciptakan sekalian makhluq berwujud alam raya dan seisinya sehingga dalam tumbuh kembangnya mereka akan tahu dan sadar mengenai jati dirinya sebagai makhluk ciptaan Allah yang tidak memiliki tujuan dan kepentingan lain di dunia ini selain hanya untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah semata sebagai PenciptaNya. Yang demikian tentunya selaras dengan Firman Allah yang artinya : "Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu"
Dari Latar Belakang itulah mengapa kemudian di SDIT Daarul Muttaqien masalah ke-Tauhidan menjadi perhatian pertama dan diberi porsi utama. Oleh karena itu mulai kelas satu sampai kelas enam, materi-materi tentang Tauhid ini senantiasa disertakan dalam berbagai mata pelajaran dan kegiatan ke-Islaman. Dalam agenda kegiatan Pembiasaan harian, siswa-siswi SDIT Daarul Muttaqien diwajibkan menghafal (melalar) Asma'ul Husna secara berangsuran dimana target output adalah seluruh siswa wajib hafal Asm'aul Husna sebanyak 99 beserta artinya. Selain itu selama belajar di SDIT Daarul Muttaqien, para siswa juga diperkenalkan tentang pelajaran "Aqidatul Awwam" tentang sifat-sifat wajib dan muhal bagi Allah, pendalaman tentang Rukun Islam dan Rukun Iman, pendalaman tentang kalimah-kalimah Tauhid yang dikemas dalam Mata Pelajaran Tauhid. Serangkaian materi itupun masih juga didukung dengan praktikum ibadah rutin harian berupa mengaji dan menghafal Al-Qur'an, Sholat Dluha dan Dhuhur berjama'ah serta pembiasaan Akhlaqul Karimah dalam rangka mempertegas pemahaman keTauhidan serta meningkatkan kualitas  hubungan vertikal dengan Allah (Hablun MinAllah).

Senin, 14 Februari 2011

SDIT Daarul Muttaqien Membangun Konsep Pendidikan Islam Berkualitas dan Terjangkau

Oleh : Lilik Hafidloh, S. Pd. I
Eksistensi Sekolah Islam yang berkualitas terutama di tingkat Sekolah Dasar jelas sangat diharapkan dan dibutuhkan, terutama oleh kalangan orang tua yang memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya arti penanaman pendidikan Islam dini sebagai pondasi dalam pembentukan karakter anak sekaligus sebagai penyeimbang dan self control terhadap derasnya laju informasi dan teknologi yang sisi gelapnya acap kali menjebak manusia dalam tradisi dan pola hidup yang kurang bahkan tidak Islami.
Namun pada kenyataannya, tidak selalu kesadaran dan harapan orang tua yang tinggi untuk bisa menyekolahkan anaknya ke sekolah Islam yang berkualitas berakhir dengan sentosa atau dalam istilah harapan tak slalu seindah kenyataan oleh karena terbentur dengan berbagai problematika. Di antaranya ada yang terbentur factor pembiayaan, dimana sekolah Islam yang berkualitas acap kali mematok pembiayaan yang tinggi, sehingga sulit dijangkau oleh keluarga muslim yang terbatas kemampuan perekonomiannya, hal ini mungkin disesuaikan dengan sajian yang diberikan ibarat kata Jawa “ono rego ono rupo”. Tapi akankah selalu begitu ? dan akankah tertutup kesempatan mereka untuk bisa belajar di sekolah Islam yang berkualitas ?
Ada lagi yang terbentur factor kuota. Karena membludaknya peminat, kebanyakan sekolah Islam favorit di daerah tetentu, sudah menutup Pendaftaran Murid Baru (PMB) jauh sebelum tahun pelajaran baru tiba, dengan alasan karena kuota sudah terpenuhi. Akibatnya peminat-peminat yang masih membanjir kebingungan mencari sekolah alternative yang memiliki kualitas senada. Pertanyaannya kemana lagi mereka bisa menaruh harapan ? masih adakah sekolah Islam lain yang juga berkualitas ?
Di tahun pelajaran 2011/2012 ini kami mewakili tim sukses SDIT Daarul Muttaqien dengan penuh optimis memberikan jawaban ADA, dengan latar belakang tersebutlah kami hadir ! dan di sekolah kami (SDIT Daarul Muttaqien) Insya Allah anda orang tua yang mempunyai hirroh tinggi terhadap kependidikan Islam BISA MENARUH HARAPAN bagi kualitas pendidikan putra-putri anda di masa depan !
Adalah menjadi komitmen penyelenggara SDIT Daarul Muttaqien untuk bisa menyajikan suatu konsep pendidikan Islam yang berkualitas tapi tidak terlalu mahal dan terjangkau. Dengan system keterpaduan antara kurikulum nasional dan kurikulum khas SDIT dengan terus menjaga konsistensi terhadap nilai-nilai Islam secara Kaffah serta ketersediaan fasilitas yang nyaman dan representative yang didukung penerpan IT (informasi dan Teknologi) yang optimal dalam kegiatan pembelajaran, diharapkan SDIT Daarul Muttaqien bisa memberikan kontribusi yang baik kepada masyarakat dalam hal kependidikan islam di tingkat Sekolah Dasar. Dan yang terpenting, konsep ke-Islaman di SDIT Daarul Muttaqien bukan sekedar “Icon” atau “lip service” semata untuk menarik simpati, melainkan adalah lebih pada tataran nilai subtansial, sehingga bagaimana melalui lembaga SDIT Daarul Muttaqien kami bisa maju bersama-sama dengan lembaga pendidikan Islam lainnya dalam turut mensyi’arkan Islam dan turut andil membangun nilai-nilai ke-Islaman yang kokoh terutama kepada generasi muda Islam di tengah hiruk pikuk jaman yang sudah miskin nilai dan moral ini. Dalam arti lain, kemunculan SDIT Daarul Muttaqien bukan sebagai kompetiter bagi sekolah Islam sejenis melainkan lebih sebagai mitra sejajar dalam menda’wahkan Islam melalui lembaga formal.
Oleh karena itu, di SDIT Daarul Muttaqien, penerapan konsep ke-Islaman semaksimal mungkin diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk : program kegiatan rutin dan pembiasaan siswa, metodologi & strategi pembelajaran serta penyusunan konsep kurikulum yang seimbang antara kurikulum nasional dengan kurikulum khas SDIT, dimana melalui kurikulum khas SDIT daarul muttaqien ini diharapkan materi-materi ke-Islaman bisa terekplorasi secara lebih optimal. Materi-materi khas SDIT Daarul Muttaqien di kelas awal tidak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah Islam lainnya, yaitu meliputi Materi Diniyyah : Al-Qur’an Hadist, Aqidah Akhlaq, Fiqh, Syiroh Nabawiyyah dan Bahasa Arab.
Yang berbeda barangkali pada proses pembelajarannya. Karena konsep pendidikan Islam di SDIT Daarul Muttaqien mengedepankan nilai ke-Islaman secara subtansib, maka proses Belajar Mengajar tidak sebatas normative saja melainkan juga aplikatif (praktek) ini ditujukan agar hasil dari pembelajaran benar-benar bisa membentuk karakter siswa menjadi pribadi-pribadi muslim yang sejati. Sebagai contoh untuk materi Al-Qur’an Hadist tidak hanya ditargetkan menuntaskan kurikulum pemerintah saja, tapi lebih dari itu yaitu penanaman pemahaman makna mengenai Al-Qur’an dan Hadist sebagai pedoman utama bagi kehidupan setiap muslim yang harus dipahami secara benar dan mendalam.
Oleh sebab itu materi Al-Qur’an diberikan jam pelajaran lebih melalui progam pembiasaan siswa berupa tilawatil Qur’an pada awal jam pelajaran dimana target output sampai kelas enam adalah hafal 2 juz (juz 29 dan juz 30) dan tambahan materi hafalan hadist-hadist pendek yang menanamkan nilai keteladanan Islam pada pelajaran Hadistnya. Sama halnya untuk materi fiqh. Di kelas satu, sinergi dengan kurikulum pemerintah adalah penanaman pemahaman materi wudlu dan sholat, didukung dengan kurikulum khas SDIT, materi ini diberikan secara lebih eksploratif yaitu mengedepankan konsistensi praktek secara optimal, untuk itu praktek wudlu dan sholat dilaksanakan setiap hari pada kegiatan pembiasaan siswa berupa sholat Dhuha dan Dhuhur berjama’ah. Untuk Materi Aqidah Akhlaq, betul-betul ditanamkan pemahaman keyakinan ilahiyyah secara benar (Aqiah yang lurus) sesuai petunjuk syara’. Khusus untuk pelajaran Akhlaq siswa diberikan pembelajaran seimbang antara akhlak kepada sesama manusia (hablun minan naas) dan akhlaq kepada Allah (hablun minallah) yang distimulasi dengan praktek dan keteladanan hidup.
Dalam hal keteladanan di tingkat sekolah, guru adalah menjadi figure utama karena GURU menurut peptah Jawa adalag Digugu dan Ditiru. Oleh sebab itu konsep keteladanan di SDIT Daarul Muttaqien adalah konsep keteladanan sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW sebagai Uswatun Hasanah (contoh yang baik), jadi guru harus bisa menjadi contoh yang baik dan bisa memberi teladan yang baik bagi siswa-siswinya di berbagai aspek kehidupan baik dari segi sikap, tutur sapa dan yang lainnya tidak terbatas hanya di lingkup sekolah tapi juga di luar sekolah. Dan guru harus memiliki semangat spiritual yang tinggi agar bisa mensupport keberhasilan proses pembelajaran siswanya. Karena guru adalah juga termasuk orang tua, dimana do’a-do’anya juga mustajab, dan do’a yang mustajab adalah yang dipanjatkan oleh orang-orang yang memiliki kedekatan kepada Allah secara spiritual. Mudah-mudahan SDIT Daarul Muttaqien senantiasa dipayungi rahmat Allah disepanjang perjalanannya. Amin.